Penegerian Umuslim, dengan Janji
Fiksi
Oleh:
Khairul Fahmi
Universitas Al Muslim adalah sebuah
lembaga Pendidikan Tinggi Swasta (PTS) yang terletak di sebalah timur Kabupaten
Bireuen sebuah lembaga dibawah naungan Yayasan Al Muslim Peusangan, Matangglumpangdua.
Umuslim merupaka PTS terbesar di Aceh yang dikabarkan akan dinegerikan dalam
waktu dekat namun, hingga saat ini penegerian kampus tersebut tak
terealisasikan semuanya hanya kabar burung belaka yang tak pernah ada kepastian
membuat mahasiswa yang kini menuntut ilmu di Universitas tersebut keluh kesah
akan status Perguruan Tinggi kebangaan masyarakat Peusangan dan Kabupaten
Bireuen. Universitas yang nantinya akan menjadi Perguruan Tinggi Negeri atau
hanya sebatas kabar burung yang sulit untuk dipercaya akan janji-janji manis
Pemerintah saja yang mengumbar janji
akan perubahan status Umuslim, namun hingga kini belum terlaksana. Dimanakah
letak kekurangan terhadap kampus kebanggaan masyarakat Bireuen?
Janji-janji
Jauh
hari, sebelum angin segar Mentri BUMN Dahlan Iskan berhembus ketika menyambangi
Umuslim beberapa waktu lalu, Pemerintah Provinsi Aceh, melalui Gubernur Aceh,
Zaini Abdullah, yang berharap kepada Pemerintah Pusat untuk segera merubah
status Universitas yang ada di Aceh diantaranya, Universitas teuku Umar,
Meulaboh (sudah Negeri), Universitas Al Muslim Peusangan di kabupaten Bireuen,
universitas Gunung Lauser Kutacane, Universitas Gajah putih di Takengon, dan Politeknik Indonesia-Venezuela. Tanpa
menunggu waktu secara gamblang SBY mengatakan Pemerintah sangat mendukung akan
peningkatan mutu pendidikan yang membuat mahasiswa Umuslim elus dada dan
besyukur karena PTS yang mereka duduki termasuk dalam proses perubahan status
dari PTS menjadi PTN. Selanjutnya,
juga datang dari Putra Daerah Aceh yang menjabat sebagai Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Ir. H. Azwar Abubakar, MM,
juga memberikan sedikit harapan hal itu dikemukakan saat menyambangi Umuslim
dan memberikan kuliah umum di Universitas tersebut, Senin 13 Januari 2014.
Dia
mengatakan sangat mendukung upaya penegerian Umuslim dengan memberikan alasan penegerian
Universitas tersebut akan sangat mendukung sarana pendidikan yang tersedia di Universitas
tersebut semakin baik, dengan suara tegas beliau menyebutkan yang sedikit
keluar bahasa Acehnya “Penegerian Al Muslim, kenapa tidak! Kita dukung, pat kuteken?” tegas seorang yang pernah
menjabat Wakil Gubernur Aceh dan disambut dengan applause dari Rektorat, akademika serta Mahasiswa yang ikut dalam
kuliah umum bersama Bapak Menteri, begitulah nasib yang harus diemban mahasiswa
yang sekarang kuliah di Universitas tersebut, akan janji-janji dengan menaruh
harapan Umuslim segera dingerikan.
Sampai kapan
Sampai
kapankah Umuslim harus megemban janji-janji manis saja yang hingga kini masa
Pemerintahan SBY diambang tuntas
yang tersisa hanya beberapa bulan lagi, akankah Umuslim masih tetap mengerang
sakit hati akan harapan palsu yang berhembus?
Kini, tiada seorangpun yang akan
peduli lagi akan status itu semua sibuk akan kekuasaan tanpa memikirkan
rakyat kecil yang kuliah di Universita tersebut, dimana pihak Universitas
memberikan keringanan kepada kami mahasiswa untuk melunasi SPP dengan sistem
pembayaran bertahap setiap satu semester cicilan dua kali pembayaran, Mohon
dengarkan tangisan kami mahasiwa kecil yang berguru di Lembaga Tinggi tersebut
dari tangan anda para pentinggi baik Daerah maupun Pusat atas status Perguruan
Tinggi ini, sebagaimana harapan yang berada di benak masyarakat Bireuen dan Mahasiswa yang sedang kuliah di
Universitas tersebut, semoga janji bukan hanya janji yang fiksi yang membuat
para rakyat kecil apalagi Indonesia sedang mengadapi mencari sosok Pemimpin
baru, perhatikanlah generasi muda masa datang yang berada dalam naungan
Umuslim.
Khairul fahmi, Mahasiswa
S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas
Al muslim (Umuslim) Bireuen.