Resensi Buku Pengantar Sastra Aceh
Judul :
Pengantar Sastra Aceh
Penulis :
Dr. Muhammad Harun, M.Pd.
Penerbit :
Citapustaka Media Perintis, Bandung
Tahun :
2012
Tebal Buku : 358 Halaman
Kategori :
Ilmiah
Sastra
Aceh yang dimaksudkan dalam buku ini adalah
sastra bebahasa Aceh. Sastra tersebut terdiri atas sastra lisan dan
sastra tulis. Saat ini banyak sastra
lisan yang sudah dituliskan, tetapi sastra lisan tersebut bukanlah sastra
tulis. Ia adalah sastra lisan yang dituliskan (dicatat atau diaksarakan) dan
kemudian didokumentasikan.
Oleh: Khairul Fahmi
Dalam buku ini,
Dr. Mohd. Harun, M.Pd. lebih dikenal dengan sebutan Harun al Rasyid menuliskan
bagaimana perkembangan Sastra Daerah Aceh sejak zaman kolonial sampai sekarang.
Beliau juga menyebutkan beberpa Prosa Fiksi (Haba)
yang beredaran dalam masyarakat Aceh mulai dari binatang sampai hal-hal yang
bersifat tidak mungkin terjadi, dan bersifat rekaan.buku yang dituliskan oleh
beliau sudah menjadi pegangan bagi Mahasiswa Perguruan Tinggi di Aceh sebut
saja Universitas Syiah Kuala, Jabal Ghafur, dan sebagainya. Yang juga menjadi
pegangan bagi saya Mahasiswa Universitas Almuslim, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP), program studi Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah, untuk
mengikuti mata kuliah wajib bagi seluruh Mahasiswa guru Bahasa Indonesia yag
ada di Aceh. Buku ini jelas dan memberi pemahaman bagi setiap pembaca paham
betul bagaimana kisah perjalanan sastra di Aceh. Seperti pantun, dongen,
legenda dan sebagainya yang bisa kita pahami dalam sbuku buah tangan beliau,
seut saja pepatah yang bisa dipetik dari buku ini, diantaranya, som salah peulumah saleh dann lain
sebagainya.
Mantra dalam sisilah Aceh sering disebut Neurajah sebagaimana masyarakat Aceh
Tempo dulu yang masih percaya akan roh gaib dan mempercayai akan mantera
tersebut dapat membuat segala sesuatu yang dapat berjalan lancar, sebut saja
diataranya, neurajah Menderes Nira
Ijuk, Neurajah Penyembuh Bisul dan
sebagainya. Dalam silsilah Aceh juga ada sastra tebak-tebakan atau istilah
Acehnya yaitu H’iem dan
jenis-jenisnya sampai kepada Seulaweuet
atau salawat yang juga menjadi keabsahan masyarakat aceh pada umumnya. Meurukon yang merupakan salah satu puisi
Aceh berbentuk dialogis atara satu kelompok dengan kelompok lainya, serta
jenis-jenis yang terdapat dalam meurukon.
Penggunaan
bahasa dalam sastra aceh yang sering kali di awali dengan pemilihan diksi atau
pemilihan kata yang dalam puisi aceh baik puisi lisan maupun puisi tulis aceh
sebagai wahana ekspresi utama. Serta menjelaskan bagaimana letak-letak atau
jenis sastra yang terdapat dalam Provinsi Aceh yang memberi pencerahan bagi
generasi emas yang akan lebih membahana dan memberi pengaruh perubahan bagi
Aceh dari lahirya generasi yang akan
muncul dan dilahirkan oleh perguruan-Perguruan Tinggi Besar di Aceh
diantaranyanya berdasrkan Urutan Perguruan Tinggi yang secara peringkat di aceh
di posisi teratas tidak lain jantong Hate Aceh Universitas Syiah
Kuala, di posisi kedua ada Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, ketiga ada
Universitas Malikussaleh serta di posisi keempat diduduki PTS yakni Universtias
Almuslim, semoga Aceh akan melahirkan sosok penulis buku yang handal.
Dr.
Muhammad Harun, M.Pd. adalah seorang yang peduli akan perkembangan sastra
daerah aceh dengan lahirnya buku ini, sosok pria kelahiran Laweueng, Pidie, Aceh ini salah seorang yang
di kenal sebagai seorang Dosen di Unviersitas Syiah Kuala yang mampu melahirkan
motivasi bagi mahasiswa aceh untuk memperdalam ilmu sastra aceh untuk
perkembangan sastra di daerah aceh. Buku ini juga mampu memotivasi mahasiswa
aceh untuk lebih peduli akan karya sastra daerah aceh yang tak kalah hebat
dengan karya sastra nasional, sebut sja L.K. Ara seorang penyair Aceh yang
dikenal di Aceh dan Indonesia, di masa
sekarang Aceh sedang menatap sosok baru yang akan muncul di negeri Serambi
Mekkah ini. Semoga Aceh ke depan dapat melahirkan sosok penulis, sastrawan yang
tak kalah hebat dari penghulunya yang telah tiada, karena hidup tak kekal di
dunia, kekal itu adalah akhirat tempat abadan
abadi selamanya untuk Makhluk ciptaan Allah swt. sebagaimana yang
disampaikan oleh Prof. Dr. Azman Ismail, M.A. salah seorang Guru Besar Sastra
Arab IAIN AR-Raniry yang sekarang menjadi UIN Ar-Raniry, sebuah buku yang
bercerita tentang masa lalu orang Aceh dalam bentuk seperti haba jameun (cerita rakyat). Begitulah
pentingnya buku ini untuk kalangan mahasiswa Aceh khususnya mahasiswa PBSID (Pendidikan
Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar