Jumat, 18 April 2014

Reduplikasi dan Komposisi




BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Secara pengertian sempit reduplikasi merupakan proses pengulangan kata baik secara bentuk dasar, sebagian, maupun dengan berubah bunyi. Oleh karen itu, reduplikasi dikenal dengan berbagai macam yaitu reduplikasi penuh, reduplikasi sebagian dan reduplikasi dengan perubahan bunyi. Kata yang dibentuk dari proses ini disebut kata ulang. Akibat reduplikasi terjadi perubahan, baik perubahan bentuk maupun perubahan makna suatu bentuk dasar. Kata ulang dapat terbagi kedalam berbagai macam yang nantinya akan dibahas dalam makalah Redulikasi dan Komposisi. 
Sedangkan komposisi secara sempit mempunyai arti pengabungan bentuk dasar untuk menghasilkan kontruksi atau bentuk lain yang memiliki identitas leksikal yang berbeda. Kata yang terbentuk melalui proses komposisi disebut kata majemuk. Yang mana juga  akan tertulis dalam makalah Reduplikasi dan Komposisi.

1.2. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini guna untuk memenuhi tugas wajib mahasiswa dalam berdiskusi untuk memecahkan masalah reduplikasi dan Komposisi. Dengan pembahasan awal Reduplikasi, dengan poin pembahasan:
1.       Pengertian Reduplikasi.
2.      Macam-macam Reduplikasi.
3.      Contoh Reduplikasi.
4.      Analisis Reduplikasi dalam sebuah paragraf.




Pembahasan yang kedua yang terdpat dalam makalah ini Komposisi, dengan poin pembahasan:
1.      Pengertian komposisi.
2.      Ciri-ciri Komposisi.
3.      Analisis Komposisi dalam sebuah paragraf.

1.3. Manfaat Penulisan
1.      Mahasiswa mampu menguasai pengertian Reduplikasi dan Komposisi.
2.      Mamasiswa mampu menguasai macam-macam Reduplikasi dan ciri-ciri Komposisi.
3.      Mahasiswa mampu membedakan reduplikasi dan Komposisi berdasarkan contoh yang ada dalam makalah ini.
4.      Mahasiswa mampu menganalisis Reduplikasi dan Komposisi yang terdapat dalam sebuah paragraf.

















BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Reduplikasi.
            Reduplikasi adalah proses morfologis atau proses morfemis yang mengulang bentuk dasar, baik secara keseluruhan, secara sebagian, maupun dengann perubahan bunyi. Oleh karena itu dikenal dengan adanya reduplikasi penuh, seperti meja-meja(dari dasar meja), reduplikasi sebagian seperti lelaki        (dari dasar laki), dan reduplikasi dengan perubahan bunyi seperti bolak-balik (dari dasar balik).
            Secara konkret, berdasarkan beberapa pendapat para ahli bahasa, bentuk kata ulang dapat dibedakan atas 5 macam, yaitu:
1.kata ulang murni
Kata ulang murni adalah kata ulang yang dihasilkan oleh unsur pengulangan secara penuh.
Contoh:
baca-baca                    malam-malam
meja-meja                    pagi-pagi
dua-dua                       lama-lama
            hitam-hitam                 makanan-makanan
dia-dia                         tulisan-tulisan

2.    Kata ulang berimbuhan
Kata ulang berimbuhan adalah semua kata ulang yang salah satu unsurnya berimbuhan.
Contoh:
membaca-membaca     bersama-sama
menyebut-nyebut        secepat-cepatnya
bersenang-senang        tersenyum-senyum

Perlu ditambahkan bahwa proses terjadinya kata ulang berimbuhan adalah sebagai berikut:
a.       Terjadi bersamaaan dengan afiksasi
Contoh:
bermeter-meter
berton-ton
berjuta-juta
berkubik-kubik
b.      Reduplikasi terjadi terlebih dahulu
Contoh:
berlari-lari
bersama-sama
c.       Afiksasi terjadi lebih dahulu
Contoh:
menjerit-jerit
memukul-mukul

3.    Kata ulang berubah bunyi
            Kata ulang berubah bunyi; yang mengalami perubahan itu boleh unsur pertama boleh unsur kedua. Umumnya dalam bahasa indonesia dijumpai jenis kedua itu.
Contoh:
            bolak-balik
            kedap-kedip
            sayur-mayur
            lalu-lalang
lauk-pauk
hingar-bingar



4.    Kata ulang semu
Kata ulang semu; yang dimaksud dengan kata ulang semu ialah kata yang hanya dijumpai dalam bentuk ulang seperti itu. Bila tidak diulang, komponennya itu tidak mempunyai makna, atau mempunyyai makna lain yang tidak ada hubunganya dengan kata ulang tersebut. Dengan perkataan lain kata ulang semu ialah kata ulang tidak jelas.
Contoh:
agar-agar
ari-ari
hati-hati
kunang-kunang
kupu-kupu

5.    Kata ulang dwipurwa
Kata ulang dwipurwa adalah kata ulang yang pengulanganya hanya terjadi pada suku kata awal dan disertai dengan penggantian vokal suku pertama itu dengan e  pepet.
Contoh:          
dedaunan
kekayaan
pepohonan
rerumputan
bebijian

            sebagaimana telah disebutkn di atas, akibat reduplikasi, selain mengalami perubahan bentuk, juga terjadi juga terjadi perubahan makna. Bermacam-macam makna yang terkandung dalam kata ulang. Makna-makna tersebut hanya tepat jika dilihat dalam pemakaiannya dalam konteks kalimat atau wacana. Macam-macam makna tersebut yaitu:
1.      Menyatakan makna ‘banyak semua, seluruh’
2.      Menyatakan makna ‘banyak, bermacam-macam’
3.      Menyatakan makna ‘banyak, dengan ukurann stuan yang disebut kata dasarya’
4.      Menyatakan makna ‘banyak seperti yang disebut kata  dasrnya’; dilakukann terhadap kata sifat
5.      Menyatakan makna ‘agak; sedikit bersifat’
Ada 14 macam makna keseluruhanya yang terdapat dalam kata ulang namun dalam makalah ini hanya disebutkan 5 makna saja.

2.2. Komposisi
            Komposisi proses penggabungan bentuk dasar untuk menghasilkan kontruksi atau bentuk lain yang memiliki identitas leksikal yang berbeda. Kata yang terbentuk dari proses ini disebut kata majemuk.
Contoh:
kipas angin                                                               
jam tangan                           
warung kopi                         
rumah makan                                   
perpustakaan induk              
kampus timur                                   
kampus induk
meja makan
ruang baca
kolam renang
sepak bola pesawat tempur

kata majemuk terdiri atas dua kata atau lebih. Penggunaan membentuk satu kesatuan makna. Di pihak lain, ada juga satuan gramatik yang terdiri atas dua kata atau lebih, yang disebut frasa. Untuk itu, perlu dibedakan pengertian kata majemuk dan frasa.
Contoh kata majemuk                         contoh frasa
rumah makan                                       banyak makan
sabun mandi                                        malas mandi                                       
anjing pelacak                                     anjing galak
sepeda motor                                       sepeda tua

            karena eratnya antar kata, bentuk rumah makan dan  sabun mandi tidak dapat disisipi unsur lain. Diantaranya, sehinggga tidak ditemukan bentuk rumah yang makan atau rumah yang mandi.

            Kata majemuk pada dasarnya merupakan gabungan bentuk dasar yang merupakan proses bentuk morfologis. Dari segi tataranya sudah berbeda sehingga ada perbedaan antara kata majemuk dan frasa. Perbedaan frasa dengan kata mejemuk dapat dilihat dari strukturnya. Perhatikan kontruksi kamar mandi dengan adik mandi, dan kamar tidur  dengan  adik tidur.  Bentuk-bentuk tersebut terdiri atas nomina dan verba. Apabila suatu frasa berkontruksi nomina dan verba, frasa itu mempunya dua kemungkinan fungsi, yaitu fungsi predikatif dan fungsi atributif. Ciri bahwa suatu kontruksi frasa mempunyai fungsi predikatif adalah diantaranya unsurnya dapat disisipi bentuk-bentuk yang menyatakan aspek, misalnya akan, telah, sudah, hendak, ingin, selalu dan sedang. Kontruksi frasa dapat disisipi bentuk yang atau tidak.
Contoh:
kamar sedang mandi
kamar sedang tidur
adik sedang mandi
adik sedang tidur

Berdasarkan contoh di atas ternyata kontruksi yang dapat disisipi ciri ciri predikatif dan atributif hanya adik mandi dan adik tidur bukan kata majemuk melainkan frasa, sedangkan kontruksi kamar mandi dan kamar tidur adalah kata majemuk. Ciri bahwa suatu kontruksi frasa mempunyai kontruksi posesif adalah jika diantara unsur disisipi bentuk –nya atau  milik, sedangkan ciri bahwa suatu kontruksi mempunyai fungsi koordinatif adalah jika di antara unsurnya dapat disisipi bentuk dan.
Contoh:
            kaki dan tangan
            meja dan kursi
            matanya  air
matanya orang
mata milik air
mata milik orang
berdarkan contoh di atas, ternyata bahwa yang dapat disisipi ciri koordinatif atau posesif adalah  meja kursi, mata orang dan kaki tangan.  Bentuk kaki tangan dapat disisipi apabila artinya adalah kaki tangan organ tubuh manusia. Jika artinya orang yang paling dipercaya tentu saja tidak dapat disisipi oleh apapun. Jadi, kontruksi yang tidak dapat disisipi apapun secara stuktural disebut kata majemuk.

2.3. Ciri-ciri Kata Majemuk
a. Ketaktersisipan
Ciri-ciri kata majemuk dapat kita  lihat dari sifat kontruksi dan sifat unsurnya. Jika kita lihat dari sifat kontruksinya,  kata majemuk termasuk kontruksinya yang erat. Karena keeratan itulah unsur-unsur kata majemuk tidak dapat disisipi oleh bentuk atau unsur lain. Unsur-unsur kata majemuk tidak dapat disisipi oleh yang, -nya dan milik.
Berkaitan dengan ketaktersisipan unsur-unsur kata majemuk ini, bagaimana dengan rumah makan yang menjadi rumah untuk makan dan ruang tunggu yang menjadi ruang untuk tunggu. Kedua bentuk ini dapat digolongkan ke dalam kata majemuk, pertimbangannya adalah tidak semua rumah yang digunakan untuk makan itu disebut rumah makan  sehingga rumah untuk makan dengan rumah makan bukanlah bentuk yang sama. Demikian pula dengan bentuk ruang tunggu. Tidak semua ruang yang digunakan untuk tunggu itu kita sebut ruang tungggu. Lagi pula bentuk tunggu dalam ruang untuk tunggu bukan bentuk yang baku. Bentuk bakunya adalah ruang untuk menunggu.

b. Ketakterluasan
            Di samping ketaktersisipan, kepekatan unsur-unsur dalam kata majemuk dapat dilihat dari perlakuan terhadap unsur-unsur yang dianggap sebagai satu kesatuan bentuk. Hal ini dapat dibuktikan apabila kata majemuk yang mendapat afiks akan diperlukan sebagai bentuk dasar. Masing-masing bentuk kata majemuk tidak dapat diberi afiks. Afiks harus melekat pada bentuk kata majemuk seluruhnya.

Perhatikan contoh berikut!      
Kereta api                    + per-an                                   perkeretaapian
Hancur lebur               + meN-kan                              menghancurleburkan
Tanggung jawab          + per-an                                   pertanggungjawabkan
Daya guna                   + meN-kan                              mendayagunakan
Tenaga kerja                + ke-an                                    ketenagakerjaan
Kambing hitam           + meN-kan                              mengambinghitamkan

            Berdasarkan contoh tersebut, terlihat jelas bahwa jika diimbuhkan pada bentuk dasar yang berupa kata majemuk, afiks melekat pada keseluruhan kata majemuk. Dengan demikian, tidak ada bentuk-bentuk seperti perkeretaan api, menghancurkan lebur, penanggungan jawab, mendayakan guna, ketenagaan kerja, dan mengkambingkan hitam.

c.       Ketakterbalikan
            Kontruksi bentuk majemuk selau tetap. Letak unsur yang membentuk kata majemuk tidak dapat dipertukarkankan. Jika kontruksi kata majemuk itu KB + KK tidak dapat dipertukarkan menjadi KK + KB, misalnya meja tulis, kamar mandi dan rumah makan. Bentuk-bentuk tersebut tidak dapat di tukarkan menjadi tulis meja, mandi kamar, dan  makan rumah. Begitu pula untuk kontruksi yang lainya mengenai kata majemuk.

2.4. Perbedaan dan Kesamaan Kata Majemuk, Frasa dan Idiom
            Bentuk kata majemuk, frasa dan idiom ini hampir sama. Ketiganya sama-sama terdiri atas kemompok kata. Artinya, pembentuknya lebih dari satu. Permasalahanya adakah perbedaan dan kesamaan dari ketiga bentuk tersebut?
            Batasan kata majemuk mempunyai ciri yang tidak dapat disisipi bentuk lain diantara unsur-unsurnya, tidak dapat dipertukarkan letak unsur-unsur pembentuknya, dan jika mendapat afiks harus untuk semua unsur pembentuknya.Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) frase adalah gabungan kata atau lebih yang bersifat nonpredikat. Sedangkan idiom dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI) adalah bentuk bahasa; yang makna katanya tidak dapat dijabarkan dari bentuk gabugan.
            Berdasrkan definisi kata majemuk, frasa dan idiom, jelaslah bahwa ketiganya merupakan bentuk yang berbeda disamping ada kesamaannya. Persamaannya adalah unsur pembentuknya lebih dari satu, paling tidak terdiri atas  dua morfem atau dua kata. Perbedaannya adalah segi tataranya kata majemuk ada pada Morfologi, frasa ada pada tataran sintaksis sedangkan idiom ada pada tataran semantik.






















BAB III
PENUTUP


3.1. Kesimpulan
            Pengulangan atau reduplikasi merupakan alat morfologi yang produktif di dalam pembentukan kata. Pengulangan ini dapat dilakukan terhadap kata dasar, kata berimbuhan dan gabungan kata. Kata ulang di maksud  adalah kata ulang murni, kata ulang berubah bunyi, kata ulang sebagian, kata ulang berimbuhan. Kata ulang tersebut menghasikan berbagai macam makna banyak, agak, pernah atau tidak lagi dan sebagainya. Komposisi adalah proses pengabungan morfem dasar dengan morfem dasar, baik morfem bebas maupun morfem terikat  sehinggga terbentuk sebuah kontruksi yang memiliki identiits leksikal yang berbeda.

3.2. Saran
Dalam penulisan makalah ini masih banyak terjadi kesalahan, dengan ini penulis memohon bagi para pembaca untuk memberi saran yang mendidik bagi penulis sendiri dan bagi kita semua mahasiswa, dengan selesai makalah ini penulis memberi pesan kepada pembaca untuk membaca pada referensi yang lebih lengkap yang ada di dalam buku-buku mengenai Morfologi yang berkenaan dengan reduplikasi dan komposisi yang lebih  legkap lagi, supaya  dapat menambah wawasan mahasiswa tidak hanya bergantungan mata materi yang tercantum dalam makalah ini.






DAFTAR PUSTAKA

Chaer, Abdul. 1994. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.
Azwardi. 2010. Morfologi Bahasa Indonesia. Banda Aceh: FKIP. Universitas Syiah Kuala.
Iryanto, Tata dan Suharto. 1996. Kamus Bahasa Indonesia Modern. Surabaya: Nidya Pustaka.  
























LAMPIRAN

Analisis kata ulang (reduplikasi) dalam paragraf

Mangga, pepaya, pisang, durian, rumput dan sebagainya merupakan jenis tumbuh-tumbuhan. Sebagaimana jenis tumbuhan lain, tumbuh-tumbuhan tersebut sangat memerlukan air. Begitu pula dengan sapi, kuda, anjing, kucing dan sebagainya.Binatang-binatang tersebut dan binatang-binatang lainnya pun sangat membutuhkan air.

Tumbuh-tumbuhan termasuk ke dalam kata ulang berimbuhan
Mengapa demikian, karena proses pembentukanya mendapat afiks –an pada akhir kata tersebut.

Binatang-binatang termasuk ke dalam kata ulang murni (kata ulang dasar)
Dikarenakan proses pembentukannya tampa ada tempelan morfem atau kata lain proses pengulangannya itu utuh.














Contoh paragraf lain sebagai berikut:

Janji Yang Terabaikan

            Pesta demokrasi hampir di ambang pintu tinggal menghitung hari, dimana masyarakat indonesia akan menentukan nasibnya dan nasib bangsa dengan memilih wakilnya yang akan membawa pengaruh baik terhadap bangsa. Pra-pilkada banyak sekali janji-janji manis yang dihumbarkan selama masa kompaye bolak-balik pangung ke panggung bagaikan artis papan atas, baik Kabupaten, Provinsi, Daerah maupun Pusat. Seakan mereka lepas tangan atas apa yang mereka janjikan, semua itu akan diminta pertanggungjawaban di hadapan Mahkamah Allah swt.

Ø  Ambang  pintu
            Termasuk ke dalam kata majemuk(komposisi)
            Merupakan dua kata yang bisa diartikan mendekati atau hampir dekat.
Ø  Janji-janji
Temasuk ke dalam kata ulang murni.
Merupakan kata ulang dasar tanpa ada pengaruh dari morfem atau unsur yang lain.
Ø  Bolak-balik
Termasuk ke dalam kata ulang berubah bunyi.
Merupakan kata ulang yang terjadi perubahan bunyi, baik dari unsur pertama maupun pada unsur kedua.
Ø  Papan atas
Termasuk kedalam kata majemuk (komposisi)
Merupakan kata yang bisa diartikan terkenal. Apabila dipisah dapat menimbulkan dua arti papan  merupakan selembaran belahan dari kayu, sedangkan atas  merupakan bagian dari yang paling atas atau bagian atas.
Ø  Lepas tangan
Merupakan kata majemuk yang mempunyai arti tidak ada tanggung jawab atau bukan urusan saya.
Ø  Pertanggungjawaban
Termasuk ke dalam kata majemuk
Perlu diketahuin kata majemuk memiliki tiga ciri yaitu ketaktersisipan, ketakterluasan dan ketakterbalikan.

            Sedangkan kata di atas termasuk ke dalam kata majemuk yang memiliki ciri ketakterluasan. Kata majemuk di atas telah diimbukan pada bentuk dasar yang berupa kata   majemuk. Dengan demikian,  tidak mungkinn kata di atas di sebut dengan penanggungan jawab sangat tidak logis yang benarnya seperti hal yang tersebut di atas. 





3 komentar:

  1. semoga bermanfaat atas blog ini untuk teman-teman semua.

    saya juga butuh komentar sobat karena saya baru saja belajr buat blog ini dua hari yang lalu, trimks

    BalasHapus
  2. Terima kasih untuk share ilmunya

    BalasHapus
  3. togel singapore

    Agen TOGEL 4DPOIN,Online Terpercaya.
    Minimal Deposit Dan Withdraw 20.000
    Keterangan Lebih Lanjut, Anda Bisa Hubungi Disini.
    ? Pin BBM : D1A279B6
    ? Pin BBM : 7B83E334
    ? Whatsapp : +85598291698
    ? Skype : Poin.4D
    ? Line : +85598291698

    BalasHapus