PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Ibarat makanan, satu jenis makanan
yang di masak oleh koki yang berbeda akan berakibat perbedaan rasa pada makanan
tesebut. Hal ini dapat dibuktikan, bahwa
nsi goreng yang di hidangkan oleh koki yang satu dengan koki lain berbeda.
Begitu juga dengan pembelajar atau cara belajar antara guru yang satu dengann
guru yang lain tentunya berbeda, krena itu disebbkan oleh cara proses
pembelajran yang berbeda. Strategi belajar termasuk komponen penting dalam
proses belajar mengajar yang harus di terapkan oleh para guru agar para siswa
tidak merasa jenuh dalam proses belajar mengajar.
1.2. Tujuan Penulisan
Tujuan
penulisan makalah ini adalah:
1.
Agar mahasiwa dapat
mengetahui apa pengertian dari strategi?
2.
Agar mahasiswa dapat mengetahui apa pengertian dari
belajar?
3.
Agar mahasiswa dapatt mengetahui apa pengertian dari
strategi belajar?
1.3. Manfaat Penulisan
Mahasiswa dapat mencari pengertian
tersebut dan mengklasifikasikan dalam proses belajar mengajar terlebih
mahasiswa FKIP yang merupakan mahasiswa yang di godok untuk menjadi seorang
guru di masa akan datang, dan dapat
menerapjka strategi belajar terhadap rancangan belajar yang akan di
usung oleh calon guru di masa ang akan datang.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
Strategi
Dalam melakukan usaha atau bertindak, Tentunya mengharapkan sebuah hasil
yang optimal. Untuk itu, Strategi yang tepat dan baik akan bisa mewujudkan
harapan dalam bentuk hasil yang menggebirakan sekaligus memuaskan. untuk itu
perlu adanya perencanaan strategi yang tepat dengan mempertimbangkan kekuata
dan kelemahan yang ada.
Untuk mewujudkan strategi yang lebih baik, tentu kita
harus mengenal dan mengerti apa itu strategi. Banyak pengertian dan definisi
strategi yang sudah diutarakan, Namun secara umum strategi dapat didefinisikan
sebagai berikut :
Definisi atau pengertian strategi adalah : Garis
arah atau cara untuk bertindak, Yang dibuat untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan dengan memperhitungkan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.
Berikut penjabaran dan uraian dari definisi atau
pengertian strategi diatas.
1.
Strategi adalah garis arah atau cara untuk bertindak.
Disini dapat diuraikan bahwa
strategi adalah arah dan cara yang ditetapkan dalam memberikan garis kerja atau
tindakan dari pelaku yang ditunjuk atau diberi tugas.
2.
Strategi adalah sesuatu untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan,
sebagian dari kita mungkin sudah
tahu bahwa sebagian besar kegiatan atau bahkan semua kegiatan dilakukan untuk
mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya oleh fihak atau
bagian yang berkompeten.
3.
Strategi adalah dibuat dengan mempertimbangkan
kekuatan dan kelemahan yang dimiliki.
Karena dalam tindakan mencapai tujuan,
kekuatan dan kelemahan akan menjadi sesuatu yang sangat penting dan berguna.
Karena dengan mengetahui kekuatan yang dimiliki akan lebih mudah untuk
mengoptimalkannya, Sebaliknya jika kita mengenal kelemahan, Kita akan bisa
menghindari atau bahkan berusaha menciptakan kekuatan dari kelemahan tersebut.
2.2.
Pengertian Belajar
Belajar adalah sebuah proses perubahan di
dalam kepribadian manusia dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk
peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan,
pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, ketrampilan, daya pikir, dan kemampuan-kemampuan
yang lain.
Berikut ini adalah pengertian dan definisi belajar menurut beberapa ahli"
NASUTION
Belajar adalah menambah dan mengumpulkan sejumlah pengetahuan
ERNEST H. HILGARD
Belajar adalah dapat melakukan sesuatu yang dilakukan sebelum ia belajar atau bila kelakuannya berubah sehingga lain caranya menghadapi sesuatu situasi daripada sebelum itu
NOTOATMODJO
Belajar adalah usaha untuk menguasai segala sesuatu yang berguna untuk hidup
AHMADI A.
Belajar adalah proses perubahan dalam diri manusia
OEMAR H.
Belajar adalah bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara berperilaku yang baru berkat pengalaman dan latihan
NOEHI NASUTION
Belajar adalah suatu proses yang memungkinkan timbulnya atau berubahnya suatu tingkah laku sebagai hasil terbentuknya respon utama, dengan syarat bahwa perubahan atau munculnya perilaku baru itu bukan disebabkan oleh adanya kematangan atau adanya perubahan sementara karena suatu hal.
Berikut ini adalah pengertian dan definisi belajar menurut beberapa ahli"
NASUTION
Belajar adalah menambah dan mengumpulkan sejumlah pengetahuan
ERNEST H. HILGARD
Belajar adalah dapat melakukan sesuatu yang dilakukan sebelum ia belajar atau bila kelakuannya berubah sehingga lain caranya menghadapi sesuatu situasi daripada sebelum itu
NOTOATMODJO
Belajar adalah usaha untuk menguasai segala sesuatu yang berguna untuk hidup
AHMADI A.
Belajar adalah proses perubahan dalam diri manusia
OEMAR H.
Belajar adalah bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara berperilaku yang baru berkat pengalaman dan latihan
NOEHI NASUTION
Belajar adalah suatu proses yang memungkinkan timbulnya atau berubahnya suatu tingkah laku sebagai hasil terbentuknya respon utama, dengan syarat bahwa perubahan atau munculnya perilaku baru itu bukan disebabkan oleh adanya kematangan atau adanya perubahan sementara karena suatu hal.
3.1.
Strategi Belajar
Strategi mengajar adalah
seperangkat kebijaksanaan yang terpilih, yangtelah dikaitkan dengan faktor yang
menentukan warna atau strategi tersebut, yaitu :
a. pemilihan
materi pelajaran (guru atau murid)
b. penyaji
materi pelajaran (perorangan kelompok, atau belajar mandiri)
c. cara
materi pelajaran disajikan (induktif atau deduktif, analitis atausintetis,
formal atau non formal)
d. sasaran
penerima materi pelajaran (kelompok, perorangan, heterogin atau homogin)
Menurut Pendapat ahli:
Strategi belajar-mengajar adalah
cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pelajaran dalam lingkungan
pengajaran tertentu, yang meliputi sifat, lingkup dan urutan kegiatan yang
dapat memberikan pengalaman belajar kepada siswa (Gerlach dan Ely).
Strategi belajar-mengajar tidak hanya terbatas pada prosedur kegiatan,
melainkan juga termasuk di dalamnya materi atau paket pengajarannya (Dick
dan Carey). Strategi belajar-mengajar terdiri atas semua komponen materi
pengajaran dan prosedur yang akan digunakan untuk membantu siswa mencapai
tujuan pengajaran tertentu dengan kata lain strategi belajar-mengajar juga
merupakan pemilihan jenis latihan tertentu yang cocok dengan tujuan yang akan
dicapai (Gropper). Tiap tingkah laku yang harus dipelajari perlu
dipraktekkan. Karena setiap materi dan tujuan pengajaran berbeda satu sama
lain, makajenis kegiatan yang harus dipraktekkan oleh siswa memerlukan
persyaratan yang berbeda pula.
Menurut Gropper sesuai dengan Ely
bahwa perlu adanya kaitan antara strategi belajar mengajar dengan tujuan
pengajaran, agar diperoleh langkah-langkah kegiatan belajar-mengajar yang
efektif dan efisien. Ia mengatakan bahwa strategi belajar-mengajar ialah suatu
rencana untuk pencapaian tujuan. Strategi belajar-mengajar terdiri dari metode
dan teknik (prosedur) yang akan menjamin siswa betul-betul akan mencapai
tujuan, strategi lebih luas daripada metode atau teknik pengajaran.
3.2.
Klasifikasi Strategi
Belajar-Mengajar
Klasifikasi strategi belajar-mengajar, berdasarkan bentuk dan pendekatan:
1.
Expository dan Discovery/Inquiry :
“Exposition” (ekspositorik) yang
berarti guru hanya memberikan informasi yang berupa teori, generalisasi, hukum
atau dalil beserta bukti bukti yang mendukung. Siswa hanya menerima saja
informasi yang diberikan oleh guru. Pengajaran telah diolah oleh guru sehingga
siap disampaikan kepada siswa, dan siswa diharapkan belajar dari informasi yang
diterimanya itu, disebut ekspositorik. Hampir tidak ada unsur discovery
(penemuan). Dalam suatu pengajaran, pada umumnya guru menggunakan dua kutub
strategi serta metode mengajar yang lebih dari dua macam, bahkan menggunakan
metode campuran.
Suatu saat guru dapat menggunakan
strategi ekspositorik dengan metode ekspositorik juga. Begitu pula dengan
discovery/inquiry. Sehingga suatu ketika ekspositorik - discovery/inquiry dapat
berfungsi sebagai strategi belajar-mengajar, tetapi suatu ketika juga berfungsi
sebagai metode belajar-mengajar.
Guru dapat memilih metode ceramah,
ia hanya akan menyampaikan pesan berturut-turut sampai pada pemecahan
masalah/eksperimen bila guru ingin banyak melibatkan siswa secara aktif.
Strategi mana yang lebih dominan digunakan oleh guru tampak pada contoh
berikut:
Pada Taman kanak-kanak, guru
menjelaskan kepada anak-anak, aturan untuk menyeberang jalan dengan menggunakan
gambar untuk menunjukkan aturan : Berdiri pada jalur penyeberangan, menanti
lampu lintas sesuai dengan urutan wama, dan sebagainya.
Dalam contoh tersebut, guru
menggunakan strategi ekspositorik.
Ia merigemukakan
aturan umum dan mengharap anak-anak akan
mengikuti/mentaati aturan tersebut.
Dengan menunjukkan sebuah media film
yang berjudul “Pengamanan jalan menuju sekolah guru ingin membantu siswa untuk
merencanakan jalan yang terbaik dan sekolah ke rumah masing-masing dan
menetapkan peraturan untuk perjalanan yang aman dari dan ke sekolah.
Discovery dan Inquiry :
Discovery dan Inquiry :
Discovery (penemuan) sering
dipertukarkan pemakaiannya dengan inquiry (penyelidikan). Discovery (penemuan)
adalah proses mental dimana siswa mengasimilasikan suatu konsep atau suatu
prinsip. Proses mental misalnya; mengamati, menjelaskan, mengelompokkan,
membuat kesimpulan dan sebagainya. Sedangkan konsep, misalnya; bundar, segi
tiga, demokrasi, energi dan sebagai. Prinsip misalnya “Setiap logam bila
dipanaskan memuai”
Inquiry, merupakan perluasan dari discovery (discovery yang digunakan lebih mendalam) Artinya, inquiry mengandung proses mental yang lebih tinggi tingkatannya. Misalnya; merumuskan problema, merancang eksperi men, melaksanakan eksperimen, melaksanakan eksperimen, mengumpulkan data, menganalisis data, membuat kesimpulan, dan sebagainya.
Inquiry, merupakan perluasan dari discovery (discovery yang digunakan lebih mendalam) Artinya, inquiry mengandung proses mental yang lebih tinggi tingkatannya. Misalnya; merumuskan problema, merancang eksperi men, melaksanakan eksperimen, melaksanakan eksperimen, mengumpulkan data, menganalisis data, membuat kesimpulan, dan sebagainya.
Selanjutnya Sund mengatakan bahwa
penggunaan discovery dalam batas-batas tertentu adalah baik untuk kelas-kelas
rendah, sedangkan inquiry adalah baik untuk siswa-siswa di kelas yang lebih
tinggi. DR. J. Richard Suchman mencoba mengalihkan kegiatan belajar-mengajar
dari situasi yang didominasi. guru ke situasi yang melibatkan siswa dalam
proses mental melalui tukar pendapat yang berwujud diskusi, seminar dan
sebagainya. Salah satu bentuknya disebut Guided Discovery Lesson, (pelajaran dengan
penemuan terpimpin) yang langkah-langkahnya sebagai berikut:
1.
Adanya problema yang akan dipecahkan, yang dinyatakan
dengan pernyataan atau pertanyaan
2.
Jelas tingkat/kelasnya (dinyatakan dengan jelas
tingkat siswa yang akan diberi pelajaran, misalnya SMP kelas III)
3.
Konsep atau prinsip yang harus ditemukan siswa melalui
keglatan tersebut perlu ditulis dengan jelas.
4.
Alat/bahan perlu disediakan sesuai dengan kebutuhan
siswa dalam melaksanakan kegiatan
5.
Diskusi sebagai pengarahan sebelum siswa melaksanakan
kegiatan.
6.
Kegiatan metode penemuan oleh siswa berupa
penyelidikan/percobaan untuk menemukan konsep-konsep atau prinsip-prinsip yang
telah ditetapkan
7.
Proses berpikir kritis perlu dijelaskan untuk
menunjukkan adanya mental operasional siswa, yang diharapkan dalam kegiatan.
8.
Perlu dikembangkan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat
terbuka, yang mengarah pada kegiatan yang dilakukan siswa.
9.
Ada catatan guru yang meliputi penjelasan tentang
hal-hal yang sulit dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil terutama kalau
penyelidikan mengalami kegagalan atau tak berjalan Sebagaimana mestinya.
Sedangkan langkah-langkah inquiry menurut dia
meliputi:
1.
Menemukan masalah
2.
Pengumpulan data untuk memperoleh kejelasan
3.
Pengumpulan data untuk mengadakan percobaan
4.
Perumusan keterangan yang diperoleh
5.
Analisis proses inquiry.
Kita harus memperhatikan pengertian
yang paling mendasar dari istilah “konsep”, yang ditunjukkan melalui tingkah
laku individu dalam mengemukakan sifat-sifat suatu obyek seperti : bundar,
merah, halus, rangkap, atau obyek-obyek yang kita kenal seperti rambut, kucing,
pohon dan rumah. Semuanya itu menunjukkan pada suatu konsep yang nyata
(concrete concept). Gagne mengatakan bahwa selain konsep konkret yang bisa kita
pelajari melalui pengamatan, mungkin juga ditunjukkan melalui definisi/batasan,
karena merupakan sesuatu yang abstrak. Misalnya iklim, massa, bahasa atau
konsep matematis. Bila seseorang telah mengenal suatu konsep, maka konsep yang
telah diperoleh tersebut dapat digunakan untuk mengorganisasikan gejala-gejala
yang ada di dalam kehidupan. Proses menghubung-hubungkan dan mengorganisasikan
konsep yang satu dengan yang lain dilakukan melalui kemampuan kognitif
Titik tolak untuk penentuan strategi
belajar-mengajar tersebut adalah perumusan tujuan pengajaran secara jelas. Agar
siswa dapat melaksanakan kegiatan belajar-mengajar secara optimal, selanjutnya
guru harus memikirkan pertanyaan berikut : “Strategi manakah yang paling
efektif dan efisien untuk membantu tiap siswa dalam pencapaian tujuan yang
telah dirumuskan?” Pertanyaan ini sangat sederhana namun sukar untuk dijawab,
karena tiap siswa mempunyai kemampuan yang berbeda. Tetapi strategi memang
harus dipilih untuk membantu siswa mencapai tujuan secara efektif dan
produktif.
Langkah yang harus ditempuh adalah
sebagai berikut; Pertama menentukan tujuan dalam arti merumuskan tujuan dengan
jelas sehingga dapat diketahui apa yang diharapkan dapat dilakukan siswa, dalam
kondisi yang bagaimana serta seberapa tingkat keberhasilan yang diharapkan.
Pertanyaan inipun tidak mudah dijawab, sebab selain setiap siswa berbeda, juga
tiap guru pun mempunyai kemampuan dan kwalifikasi yang berbeda pula. Disamping
itu tujuan yang bersifat afektif seperti sikap dan perasaan, lebih sukar untuk
diuraikan (dijabarkan) dan diukur. Tujuan yang bersifat kognitif biasanya lebih
mudah. Strategi yang dipilih guru untuk aspek ini didasarkan pada perhitungan
bahwa strategi tersebut akan dapat membentuk sebagaimana besar siswa untuk
mencapai hasil yang optimal.
Namun guru tidak boleh berhenti
sampai disitu, dengan kemajuan teknologi, guru dapat mengatasi perbedaan
kemampuan siswa melalui berbagai jenis media instruksional. Misalnya,
sekelompok siswa belajar melalui modul atau kaset audio, sementara guru
membimbing kelompok lain yang dianggap masih lemah.
BAB III
PENUTUP
4.1.
Simpulan
Dari uraian di atas dapat kita
mengambil simpulan menjadi beberapa bagian.
1. Pengertian
Strategi
2. Pengertian
Belajar
3. Strategi
Belajar
4. Penerapanya.
4.2.
Saran
Dalam
penulisan makalah ini masih banyak terjadi kesalahan, dengan ini penulis
memohon bagi para pembaca untuk memberi saran yang mendidik bagi penulis
sendiri dan bagi kita semua mahasiswa, dengan selesai makalah ini penulis
memberi pesan kepada pembaca untuk membaca pada referensi yang lebih lengkap
yang ada di dalam buku-buku mengenai strtegi belajar tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar